Laman

Sabtu, 28 September 2013

Manchester United Tak Akan Memenangkan Apapun Musim Ini


Saya membuat banyak dosa ketika menyaksikan pertandingan Manchester United melawan West Bromwich Albion semalam (28/9). Bagaimana tidak, saban kali United kehilangan bola, saya dibuat misuh-misuh dan mengumpat kata-kata kotor karena tak ada satu pun pemain yang melakukan pressing terhadap pemain lawan dengan benar.

Lini tengah United tadi malam tampak seperti kota mati. Tidak ada pressing yang mumpuni dari lini tengah United membuat pemain West Brom berlarian anarkis di wilayah pertahanan mereka seperti anak kecil yang baru pertama kali mengunjungi amusement park. Michael Carrick dan Anderson yang jadi poros ganda di lini tengah, cuma bisa berlari-lari kecil mendekati pemain lawan yang memegang bola di dekat mereka, seolah-olah kaki mereka sedang dibebat dengan jangkar seberat 100 kg.

Pressing yang butut dari para gelandang, semakin membuat pertahanan United tampak seperti penderita anemia yang baru siuman dari pingsan. Rio Ferdinand begitu mudah dilewati oleh Morgan Amalfitano dan Saido Berahino seolah-olah ia hanyalah manekin selamat datang di pusat perbelanjaan yang sedang mengadakan sale akhir tahun. Dua gol yang dicetak West Brom semalam, semuanya bermuara dari kesalahan Ferdinand dalam melakukan man marking.

Sial bagi Unted, karena pemain bertahan mereka yang lain melakukan aksi solidaritas dengan tampil tak kalah medioker dibanding Ferdinand. Phil Jones dan Alex Buttner yang mengawal sisi sayap sama-sama tampil shaky baik dalam bertahan maupun membantu serangan. Sementara Jonny Evans, well, just being Jonny Evans: ceroboh dalam melakukan positioning dan kikuk kala bertahan. It's totally a bad day at the office untuk pertahanan United, dan David Moyes tak punya pilihan lain sebab hanya Patrice Evra seorang satu-satunya pemain berposisi defender yang ia bawa di bench.

Pertahanan United yang babak belur dan buruk rupa menjadi sedikit ironis karena selama ini Moyes dikenal sebagai pelatih yang bertanggung jawab atas pertahanan Everton yang solid dan berdeterminasi tinggi. Pertandingan semalam menunjukkan kalau satu-satunya warisan taktik Everton yang sukses ia aplikasikan ke United adalah kemandulan yang mendera para striker. Dalam lima pertandingan terakhir United di EPL, mereka cuma mampu mengemas 4 gol yang kesemuanya berasal dari bola mati. Termasuk gol Wayne Rooney semalam, yang lagi-lagi dicetak melalui tendangan bebas.

Saya tak habis pikir kenapa Moyes justru menarik keluar Shinji Kagawa di babak kedua, alih-alih Anderson yang tampil abysmal. Padahal, Kagawa adalah pemain yang bisa memberikan kreatifitas yang dibutuhkan lini tengah United. Satu-satunya alasan kenapa ia kurang begitu eksplosif adalah karena ia ditempatkan di flank kiri, bukan gelandang serang yang diberi kebebasan untuk mengalirkan bola serta merangsek ke dalam kotak penalti lawan. Untuk alasan yang satu ini, rasa-rasanya kampanye #FreeShinji yang belakangan mulai marak bergaung di twitter layak untuk mendapat dukungan.

Tak adanya suplai killer pass ataupun defence splitting pass dari lini tengah membuat serangan United tampak sangat purba dan begitu mudah ditebak pasca keluarnya Kagawa. Serangan United terlihat monodimensional karena hampir dapat dipastikan mereka akan mengarahkan setiap serangannya ke sisi sayap. Kemudian winger-winger mereka yang payah akan berusaha melewati pemain lawan, melepas crossing sekenanya ke kotak penalti, berharap bek-bek West Brom membiarkan bola lewat begitu saja di atas kepala mereka, kemudian.... Jebret!! United mencetak gol.

Sebuah formula mencetak gol yang sangat naif bukan?

Jika United tak segera berbenah, sebaiknya mereka jangan dulu berbicara kans mempertahankan gelar juara EPL apalagi sampai muluk-muluk membayangkan indahnya mereguk trofi Liga Champions. Yang ada malah mereka harus mulai membiasakan diri mengalami kekalahan dari tim-tim non-unggulan seperti semalam. Saya bukan orang yang suka mendoakan orang lain supaya tertimpa keburukan, tapi penampilan medioker United semalam membuat saya semakin yakin kalau Manchester United tak akan memenangkan gelar apapun musim ini.

Yah, kecuali kalau gelar Community Shield tempo hari dianggap sebagai gelar yang prestisius.